Hemat energi tanpa mengurangi kenyamanan

Energi primer pembangkit listrik PLN masih banyak menggunakan energi yang tidak terbarukan seperti Batu Bara, BBG, BBM, dll. Sumber daya energi tersebut semakin lama semakin sulit, mahal dan langka. Akibatnya listrik sebagai produk akhir yang dihasilkan pembangkit menjadi barang mahal, yang pemakaiannya sudah seharusnya kita hemat agar efektif dan efisien sesuai kebutuhan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan menumbuhkan sikap hemat energi listrik di rumah tangga, antara lain
1) Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai kebutuhan.
2) Membentuk perilaku anggota rumah tangga yang hemat listrik, seperti: Menyalakan  alat-alat listrik hanya saat diperlukan.
3) Menggunakan alat-alat listrik secara bergantian.
4) Menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif). Peralatan listrik rumah tangga pada umumnya sudah dirancang untuk pemakaian listrik yang hemat, namun pada prakteknya masih ditemukan pemborosan energi listrik. Hal ini dapat terjadi antara lain karena penggunaan peralatan dengan cara yang kurang tepat.

Hemat energi bukan berarti kita harus mengorbankan daya guna dan kenyamanannya. Sudah saatnya kita lebih sering untuk mengadakan pembicaraan masalah hemat energi (listrik) ini pada setiap kesempatan.
Mendengar tidak sama dengan melihat dan melihat tidak sama dengan melakukan. Ajaran seindah apapun tidak akan ada gunanya jika tidak dilakukan. Sayangilah listrik anda, mulailah dengan menggunakannya dengan hemat dengan menjalankan tips-tips berikut.
Memilihan Jenis Lampu:

Kenyataan yang dihadapi saat ini, masyarakat masih banyak yang belum mengenal atau belum memahami apa yang dimaksud dengan Lampu Hemat Energi (LHE) . Masyarakat cenderung memilih lampu yang murah dan mudah didapat di pasaran, namun kenyataannya tidak hemat energi, yaitu lampu jenis pijar (Incandescent).

Lampu pijar 100W = LHE 20W
Untuk kerja lampu yang   memiliki daya terang lampu yang sama.
Lampu pijar 100W = Lampu neon 40W (lampu40W+20 W ballast )= LHE 20W
Ruang Hemat Listrik

Jendela yang besar/luas akan membuat penetrasi cahaya matahari bekerja baik sehingga kita tidak membutuhkan cahaya lampu pada pagi, siang maupun sore hari dan menghemat listrik.

Jendela yang besar/luas
Jendela yang besar/luas juga akan membuat sirkulasi udara segar pada ruangan sehingga tidak perlu pendingin udara (AC) yang boros listrik, namun cukup kipas angin atau bahkan tidak membutuhkan keduanya sama sekali.


Ruangan Ber AC
Bila ruangan didisain untuk menggunakan AC, maka sebaiknya ruangan ditata sebagai berikut: Aliran udara dari luar ke dalam atau sebaliknya hendaknya dibatasi. Cahaya matahari ke dalam ruangan hendaknya diminimalkan, juga space ruangan hendaknya tidak terlalu luas. Misalnya, ruangan diisi dengan lemari, filing cabinet, dll sehingga AC tidak perlu bekerja berat untuk seluruh space ruangan.


Pengecatan Dinding
Pengecatan dinding dapat menghemat penggunaan lampu di siang hari. Dinding rumah yang dicat dengan dinding rumah yang tidak dicat memiliki efek penerangan lampu yang berbeda. Rumah yang dindingnya tidak dicat akan terasa gelap, sehingga selalu membutuhkan penerangan listrik walaupun di siang hari.


Pilihlah Warna Terang/Cerah
Warna dinding juga berpengaruh pada pemakaian lampu, warna dinding yang terang/cerah akan memantulkan cahaya sehingga lampu dengan watt yang kecil sudah mampu menerangi dibanding dengan warna dinding yang gelap (abu-abu, biru, coklat, hijau, hitam, dsb) yang akan menyerap cahaya, sehingga dengan luas ruangan yang sama akan membutuhkan lampu dengan watt yang lebih besar.


Mesin Pendingin Hemat Listrik
1. Penggunaan Kulkas Agar Hemat Listrik
a. Membuka pintu lemari es
@ Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu dijaga agar dapat tertutup rapat.
@ Bersihkan secara teratur karet isolasi pintu, agar pintu kulkas selalu rapat bila ditutup
b. Jangan Mengisi Kulkas Terlalu Penuh
@ Jangan memasukkan semua barang ke kulkas. Kulkas bukan tempat penyimpanan barang tetapi tetapi lemari pendingin.
@ Jangan mengisi kulkas terlalu penuh sehingga sirkulasi udara kurang baik dan mengakibatkan pemboroan listrik.
c. Minimal 15 cm dari dinding/tembok
Letak kulkas jangan terlalu dekat dengan dinding/tembok (minimal 15 cm dari dinding/tembok) karena dapat mengakibatkan sirkulasi panas. Panas yang dihasilkan kulkas harus segera keluar dari lingkungan di sekitar kulkas.
d. Jauhkan dari Sumber Panas
@ Menempatkan lemari es jauh dari sumber panas, seperti sinar matahari, kompor. Lingkungan disekitar kulkas yang panas dapat menyebabkan kerja komprosor tidak optimal. Sehingga konsumsi listrik menjadi besar.
@ Dan tidak memasukkan makanan/minuman yang masih panas ke dalam lemari es.
e. Membersihkan Kondensor dan Mengatur Suhu Kulkas
@ Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur dari debu dan kotoran, agar proses pelepasan panas berjalan baik.
@ Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan karena semakin rendah / dingin temperatur, semakin banyak konsumsi energi listrik.
f. Mematikan Kulkas
Bila kulkas belum dilengkapi dengan sistem auto defrost, maka matikan kulkas bila bunga es telah timbul. Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam waktu lama.
2. Menggunakan AC
1. Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan.
2. Mematikan AC bila ruangan tidak digunakan.
3. Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
4. Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk.
5. Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung agar efek pendingin tidak berkurang.
6. Membersihkan saringan (filter) udara dengan teratur.
Sekian rangkuman tips hemat energi. Bila anda kesulitan Untuk mencari ahli dibidang intalasi listrik atau leadeng gak usah ragu serahkan pada kami. XL: 0877  8866 8846

Komentar