Skema Saklar Sentuh

Skema Saklar Sentuh merupakan materi yang akan kita pelajari kali ini. Mungkin Anda sering mendengar adanya gadget atau perangkat yang bisa beroperasi/aktif dengan cara disentuh. Misalnya adanya layar sentuh
pada handphone, notebook atau komputer PC. Kita akan mempelajari hal yang sama, namun kali ini pada saklarnya, yakni saklar sentuh. Saklar ini demikian peka hingga akan dapat beroperasi hanya dengan diraba jari saja. Saklar ini dapat dipakai untuk menyalakan lampu. Tentu saja lampu ini dapat diganti dengan sesuatu yang Anda butuhkan, misalnya relay, kunci morse, pemancar radio, dan lain sebagainya. Kepekaan saklar ini berdasarkan dideteksinya arus yang sangat kecil yang melewati jari-jari yang menghubungkan dua kontak. Kontak-kontak ini perlu dilindungi terhadap karat karenanya perlu diolesi timah solder. Di bawah ini bisa Anda pelajari gambar skema
ALT
Adapun prinsip kerja dari Rangkaian Saklar Sentuh ini adalah sebagai berikut. Jika kontak-kontak diraba dengan jari, maka arus sangat kecil mengalir dalam sirkuit basis-emitor Q1. Arus kolektor di Q1 akan sudah cukup besar guna mengaktifkan seluruh sistem. Q2 dan Q3 dirangkaian sebagai penyulut Schmitt. Bagian terbesar dari arus kolektor Q1 mengalir masuk ke basisnya Q2 dan membuat Q2 menghantar dengan kuat. Kejadian ini menyebabkan Q3 menjadi tersumbat. Karena tersumbat maka kolektor Q3 menjadi bertengangan kira-kira setinggi +baterei. Basis Q4 juga mendapat tegangan +baterei ini sehingga Q4 pun menghantar dan lampu menyala.
Jika jari kita diangkat dari kontak-kontak, maka arus basis berhenti mengalir di Q1. Basis Q2 tidak lagi mendapat tegangan, sehingga Q2 menjadi tersumbat. Maka basis Q3 menarik arus lewat R3 sehingga Q3 ini pun menghantar. Kalau Q3 mulai menghantar, maka tegangan pada emitornya naik sedikit. Oleh umpan balik maka Q2 dipercepat menyumbatnya. Sementara itu tegangan di kolektor Q3 menurun hingga akhirnya tidak dapat menjangkitkan arus basis di Q4. Maka Q4 pun menyumbat dan lampu padam atau mati

Komentar